Sejarah Batik di Indonesia
Minggu, 02 Desember 2012
0
komentar
Sejarah Batik di Indonesia
Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan
kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam
beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa
kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.
Kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan
Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya.
Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat
Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau
awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan semuanya adalah batik tulis
sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia
kesatu selesai atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran
ajaran Islam, banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah
daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi
oleh tokoh-tokoh pedangang Muslim melawan perekonomian Belanda.
Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang
menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu.
Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam keraton saja dan hasilnya
untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena
banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar keraton, maka kesenian
batik ini dibawa oleh mereka keluar keraton dan dikerjakan ditempatnya
masing-masing.
Lama-kelamaan kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan
selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya
untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga keraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari,
baik wanita maupun pria.
Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan
sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari
tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari:
pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda
abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.
Jaman Majapahit Batik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majapahit ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo
adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa
dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit.
Sedangkan kaitannya dengan perkembangan batik Majapahit yang
berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan
didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit.
Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa
dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat
bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama
Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.
Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh
Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan
disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka
petugas-petugas tentara dan keluarga kerajaan Majapahit yang menetap dan
tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung
antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Sejarah Batik di Indonesia
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://bolasantri.blogspot.com/2012/12/sejarah-batik-di-indonesia.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar